Panen Raya Direktur PPHTP Ajak Modernisasi Pertanian dan Maksimalkan Penggunaan Penggilingan Padi
Sebagai salah satu basis pangan, Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu kabupaten penghasil beras terbesar di Kalimantan Barat. Mendukung hal tersebut, penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) padi menjadi salah satu komponen penting yang berperan dalam meningkatkan produksi beras nasional. VUB juga dirakit untuk tujuan spesifik seperti VUB padi tahan hama dan penyakit tertentu.
Senin (13/2), Kepala BSIP Kalimantan Barat, Anjar Suprapto, S.T.P., M.P. mengikuti kegiatan Panen Raya Padi yang berlokasi di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Panen turut dihadiri oleh Direktur PPHTP Dirjen Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalbar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya, Kepala DPKPP Kota Singkawang, Kepala BKP Kelas 1 Pontianak, dan Penyuluh/PPL serta Pemerintah Kab. Kubu Raya/Kec. Sungai Kakap lainnya.
Varietas yang dipanen adalah Inpari 32 yang ditanam dilokasi petani milik Bapak Nasir dkk dari Poktan Baru Muncul, Gapoktan Mekar Jaya. Seperti diketahui, Inpari 32 memiliki keunggulan seperti hasil panen lebih tinggi bila dibanding varietas eksistensi dan tahan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB).
Gubernur Provinsi Kalbar yang diwakili oleh Kepala Dinas TPH Prov. Kalbar menyampaikan bahwa berdasarkan hasil dan kebutuhan beras, Kalimantan Barat masih surplus sekitar 60% selama 3 tahun terakhir. Sedangkan, menurut prognosa 2023, kebutuhan di Kalbar masih aman tercukupi. Selain itu, Luas potensi Lahan Baku Sawah (LBS) yaitu 242.972,63 ha (data ATR) dimana ini merupakan lahan eksisting, namun IP rata-rata kita di Kalbar masih rendah, untuk itu kita harus berfokus pada intensifikasi sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil pertanian dengan mengolah lahan yang ada. "Mengingat pangan menyumbang inflasi sekitar 0,02%, sehingga melalui LTT tahun 2023 yang ditargetkan agar setiap kabupaten/kota di Kalimantan Barat menurunkan Tim LTT diwilayahnya untuk dapat mencapai sesuai target yang telah disusun sehingga minimal kita bisa 2-3x tanam dalam setahun," tuturnya.
Dalam arahannya, Menteri Pertanian RI yang diwakili oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP), Batara Siagian, S.P., M.AB., menyampaikan dalam mempersiapkan ibukota baru, Kalbar sebagai wilayah terdekat tentunya mempunyai tantangan lain untuk terus meningkatkan hasil produksi dan membangun stok beras di penggilingan. Selain itu, perlu diterapkannya penggunaan combine amfibi mendukung kondisi pertanian di Kalbar, bengkel-bengkel di alsintan diperharui, dan modifikasi alsintan yang ada bisa dilakukan agar semakin canggih dalam penggunaannya. "Harapannya, penggilingan ditahun ini, tahun depan, dan seterusnya dapat kita maksimalkan penggunaannya dengan baik, pengembangan semakin termodernisasi serta kualitas produksi diperkuat," tutup beliau bersemangat.
Diakhir pertemuan, dilakukan penyerahan benih padi dan jagung kepada petani serta praktek pembuatan biosaka bersama teman-teman petani dan penyuluh lapangan. Melalui kegiatan panen hari ini, semoga petani semakin bersemangat dalam memproduksi VUB padi potensi hasil tinggi dan kedepannya dapat menerapkan standardisasi untuk mutu hasil yang baik dan terjamin kualitasnya.